Sabtu, 23 Februari 2008

SEENA SAKIT



Hampir 2 minggu Seena jalan-jalan ke Semarang dan Cirebon, tapi rupanya Seena tidak kuat dengan angin Semarang, terutama di restoran "Kampung Laut" yang waktu itu hujan dan hembusan angin yang sangat kencang membuat Seena langsung badannya panas, muntah-muntah dan mencret-mencret setibanya di Cirebon pulang dari Semarang.


Kelucuan dan keaktifannya yang biasanya membuat banyak orang pada gemas, hilang dan tidak nampak pada Seena, Seena begitu lemas dan lemah seolah tak berdaya, terkadang sedikit senyum yang dipaksakan ketika ada yang menggodanya, menambah saya dan istri merasa kasihan dibuatnya.


Seena yang begitu riang dan ceria sewaktu di Semarang membuat aku dan istri begitu bahagia, apalagi kemanapun pergi sering membuat orang gemas dan selalu jadi perhatian orang dengan murah senyumnya Seena kepada orang yang lewat di dekatnya, seperti sewaktu di pasar "Johar" dimana penjual yang di sekitarnya pada manggil Seena karena senyumnya yang selalu diberikan, sampai pulangnya pada memberikan ucapan daahhh.....daaaahhhhh.....sama Seena. Begitu juga ketika di Carefore ada seorang ibu dan SPG-SPG nya datang menghampiri, mencubit, dan mau mengajaknya, tapi kakakku tidak memberi izin. Dan sewaktu di toko oleh-oleh khas Semarangn "Bandeng Juwana" seorang ibu tiba-tiba menghampiri istri saya dan menciumi Seena, dia bilang kangen sama cucunya, katanya.


Aku dan istri begitu bahagia sewaktu di Semarang, tapi melihat Seena lemas dan tidak bergairah membuat aku dan istri sedih sekali, dan hari ini Alhamdulilah setelah di Jakarta Seena sudah mulai baikan dan mulai sedikit bisa bercanda dan senyum cerianya muncul kembali.


Sabtu, 02 Februari 2008

Indahnya Hidup


Dulu, aku sering dengar orang-orang tua bilang, bahwa kebahagian yang sempurna itu kalau sudah memiliki anak. Tapi saya tidak pernah begitu mempedulikannya. Sekarang aku baru merasakan betapa indahnya hidup ini ketika saya sudah mempunyai anak dengan usia 6 bulan yang lagi lucu-lucunya, cita-cita ke depan juga sudah diprogres untuk anakku, cita-citaku yang tidak bisa diwujudkan, diharapkan bisa diwujudkan lewat anakku...


Mungkin semua orang juga merasakan hal yang sama ketika baru memiliki anak, semangat hidup seolah bangkit, cita-cita yang pernah redup mulai bersinar lagi, semua harapan-harapan ke depan siap ditancapkan kembali, anakku engkau adalah kebahagiaan, keindahan dan harapan hidupku....